Monday, April 20, 2015

When I give my youth time to God

Shalom, saya Alvin, saya ingin membagikan pengalaman saya bersama Tuhan dalam karir saya. Semua ini dimulai dari 5 tahun lalu, tahun 2010 ketika saya lulus kuliah, saya mencari pekerjaan dan saya merantau dari Jogja ke Jakarta.

"Tuhan, saya pengen bekerja di perusahaan internasional." Itu adalah salah satu keinginan saya, dan oleh anugerah Tuhan, saya bisa diterima di salah satu perusahaan makanan dari amerika yang ada di Indonesia, saya senang sekali waktu itu, mulai bekerja dikontrak 6 bulan sebagai seorang team leader, supervisor pabrik, harus bekerja pagi, siang dan malam karena pabrik tersebut beroperasi 24 jam. Capek, tapi saya senang. Dan saya ingat waktu saya pertama kali meeting bulanan di kantor, saya pernah berdoa sama Tuhan, "Tuhan, someday saya akan memimpin meeting sebagai manager di tempat ini".

Waktu berjalan, bersama Tuhan saya mulai pelayanan di GBI KA Jakarta sebagai konsolidator, Tuhan juga angkat saya di perusahaan dan menerima penghargaan "make a difference", saya senang sekali. Namun ketika kontrak saya hampir habis, perusahaan dalam kondisi low, rekan saya kontraknya tidak diperpanjang, anak buah saya dipindahkan ke bagian lain, sehingga hal itu membuat saya bingung karena belum ada kepastian. Akhirnya atasan saya menawarkan untuk perpanjang kontrak, namun saya harus mengerjakan pekerjaan anak buah saya. Saya berpikir itu berat, sehingga saya memutuskan untuk keluar dari perusahaan itu, dan pindah ke restoran. Perusahaan yang jauh lebih kecil, namun puji Tuhan, Tuhan tetap menyertai. Saya tidak harus bekerja tengah malam, dan saya dapat tempat yang dekat dengan gereja yang waktu itu di Cideng.

Oleh anugerah Tuhan, saya memulai pelayanan Special Force, yang kemudian menjadi Youth Impact di Jakarta. Saya juga bertemu dengan pasangan saya (sekarang jadi tunangan saya dan kami akan menikah juni tahun ini), dan waktu itu saya dan pasangan saya memutuskan untuk mendedikasikan sabtu-minggu yang kami punya buat Tuhan, pelayanan di gereja. Kami sangat jarang bermalam minggu berdua di luar gereja. Namun apa yang kami berikan tidak sia-sia, waktu berjalan, oleh anugerah Tuhan saya bisa dipercayakan untuk handle beberapa project besar di perusahaan tersebut, kemudian dipromosikan di pekerjaan saya dari supervisor jadi asisten manager, namun tidak semuanya lancar-lancar saja. Beberapa kali saya harus terbentur dengan masalah, dikecewakan karena promosi saya tidak sesuai yang dijanjikan, ketika saya promosi, malah saya jadi sering masuk di hari libur, bahkan di hari minggu.

Ketika itu saya mulai mencari pekerjaan, mulai melamar, interview, saya mencoba pindah. Kira-kira selama 2 tahun ke belakang sudah ada lebih dari 200 lamaran saya masukkan, beberapa berhasil sampai tahap akhir, tapi ada saja yang tidak masuk akal yang membuat saya memilih untuk tidak jadi pindah.

Sampai akhirnya di awal tahun 2015 ini, ketika pak Jonatan membagi tentang global blessing, saya mulai berpikir lagi tentang impian saya, bekerja di perusahaan internasional. Tiba-tiba direktur perusahaan saya yang lama kontak dan menanyakan kabar, kemudian saya ditawari untuk kembali ke perusahaan itu. Saya senang, tapi tidak terlalu berharap banyak karena sudah terbiasa ditolak dan gagal.

Paling mengejutkan adalah ketika gathering staff gembala di bandung, pas kebetulan saya dipanggil untuk interview, saya dan pasangan saya malam-malam berangkat dari bandung ke jakarta untuk mengejar interview tersebut, namun setelah sampai ke tempat interview, interviewnya tidak jadi! Kami kembali ke bandung siangnya, dengan pikiran bingung, hal tersebut membuat saya kecewa, tapi saya memilih untuk diam.

Waktu berlanjut, dan saya berusaha melupakannya. Singkat cerita, beberapa minggu kemudian, panggilan itu datang kembali. Di perusahaan yang sama, saya interview dan proses berjalan beberapa waktu. Sampai akhirnya, hari ini di akhir bulan april, saya bisa masuk kembali ke perusahaan tersebut, oleh anugerah Tuhan, dengan jabatan yang lebih tinggi, sebagai seorang manager, sama seperti yang pernah saya impikan 5 tahun lalu. Tuhan adalah Tuhan yang setia, bahkan sekalipun saya sudah lupa apa yang saya pernah doakan.

Saya percaya, saya hidup hanya karena anugerah Tuhan, saat saya down, selalu ada support dan doa dari leader saya (Ps. Jonatan dan Ps. Nita), support dari keluarga saya dan juga orang-orang dekat saya. Tidak pernah rugi untuk memberikan waktu yang kita punya, masa muda kita buat Tuhan. Tuhan menggantikan semuanya itu dengan anugerahNya yang melimpah.

Orang-orang seangkatan saya bersusah payah untuk mengejar karir, tapi saya bersama Tuhan masih bisa pelayanan di hari sabtu minggu, dan promosi datang dari Tuhan. Apapun yang akan terjadi di masa depan saya, saya percaya hidup saya di tangan yang benar, yaitu tangan Tuhan. Bersama Tuhan saya bisa melalui karir saya, hubungan saya dengan pasangan saya, keluarga saya, pelayanan saya dalam masa-masa yang indah dan ajaib.

"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." Mazmur 23:4

No comments: