Sampai saya lulus SMA dan awal kuliah, saya adalah seseorang yang kesepian, yang tidak punya banyak teman. Saya selalu merasa diri saya pintar, tapi sejujurnya, saya hanyalah seorang pemalas yang sombong. Juga seorang yang suka menghina orang lain, melihat kelemahan orang lain. Saya suka bertengkar dengan orang tua saya, kakak-adik saya, seorang perusak moment foto keluarga karena senyum saya yang buruk. Ya, itulah saya, mungkin anda akan malas untuk berteman dengan seseorang seperti saya dulu.
Mengapa hidup saya menjadi seperti itu? Saya pernah merasa bahwa saya diciptakan untuk menjadi seorang juara, tapi juara 2. Di rumah saya, saya selalu merasa kurang baik dibanding kakak atau adik saya. Di sekolah, saya selalu menjadi nomor 2, atau bahkan tidak sebagus itu, intinya ketika saya merasa saya punya kelebihan sesuatu, pasti ada orang lain yang jauh lebih hebat dari saya. Saya merasa diciptakan untuk tidak akan pernah menjadi nomor 1, hanya seorang pecundang. Dan semua itu membuat saya menjadi minder. Saya merasa orang tua saya lebih mengasihi kakak-adik saya, guru saya lebih membantu teman-teman saya, di saat saya mulai masuk masa "puber", saya merasa tidak ada wanita yang mau memperhatikan saya. Saya merasa saya hanyalah laki-laki gemuk dan jelek. Dan masih banyak hal-hal menyedihkan yang saya lalui sejak saya kecil.
"Lebih baik aku mati saja, orang tua-ku tidak menyayangiku."
Sedikit berlebihan, tapi itulah yang ada di benak saya setiap saya sedang meratapi diri sendiri.
Saya datang ke gereja, mendengar firman Tuhan, tapi.. Saya hanya menjadi seperti seorang ahli farisi, tau firman, tapi tidak melakukannya, tau firman, tapi tidak mengenal kasih Tuhan. Saya hanya "sok kenal" dengan Tuhan, merasa tahu tentang Tuhan Yesus, tapi sebenarnya, saya jauh dari-Nya.
Tapi puji Tuhan, rencanaNya dalam hidup saya tidak pernah gagal. Bukan suatu kebetulan, saya bisa melanjutkan kuliah, di sebuah kota yang baru, dan saya berpikir, saya bisa memulainya dari awal. Saya bisa mengubah jalan cerita hidup saya. Saya memulainya dengan orang-orang baru. Saya punya rencana, tetapi Tuhan juga punya rencana.
Ya, rencana Tuhan. Saya yang tadinya hanya "sok kenal" dengan Tuhan, dengan sedikit dipaksa oleh kakak saya, saya diajak ke sebuah gereja, gereja yang unik, sangat berbeda dengan gereja saya dulu saat SMA, gereja yang penuh anak muda, yang menari, melompat buat Tuhan. Dan saya berpikir, kenapa semua orang mau melakukan ini. Apa yang membuat seseorang bisa aktif dalam hubungan dengan Tuhan? Saya dulu berpikir, itu hanya orang-orang muda yang melayani Tuhan di gereja adalah orang-orang yang munafik yang hanya ingin pamer tentang kerohaniannya. Tapi semuanya berubah. saya mulai ibadah di tempat itu, pelan-pelan belajar mengekspresikan diri ke Tuhan, menjadi diri saya apa-adanya.
Juga kuliah saya, saya lalui dengan sukses, semester awal dilalui dengan baik, tetapi tetap dengan sedikit teman. Tapi tetap saja, saya merasa sebagai seorang nomor dua. Saya selalu mendapati bahwa saya minder ketika bertemu dengan orang-orang lain yang lebih hebat dari saya.
Sampai satu waktu, saya ikut sebuah retreat, sebuah acara kerohanian di gereja. Di situ saya berpikir, sudah saatnya saya berubah, sudah saatnya bertobat. Sebenarnya pikiran saya itu muncul karena saya merasa bahwa "Mungkin dengan ini Tuhan akan menolong dan mengubah hidupku. Jika tidak, ya sudah.." Sebenarnya, itu adalah sebuah keraguan, ketidak-percayaan diri, dan ketidak-percayaan pada Tuhan.
Tetapi, Tuhan adalah Tuhan yang baik, meski saya pernah meragukanNya, Tuhan tetap menolong saya. Di acara itu saya benar-benar merasakan kasih yang sesungguhnya, kasih yang sejati, kasih Tuhan atas hidup saya. Saya benar-benar merasakan hadirat Tuhan, dekaaaaaaat sekali. Semua kekecewaan saya akan orang lain, kekecewaan saya akan diri saya sendiri, semua itu diubahkan. Saya merasakan pengampunan dan saya bisa mengampuni orang lain. Saya merasa ada tangan Tuhan yang hangat yang menerima saya apa-adanya.
Kasih Tuhan adalah kasih Bapa, dan Dia adalah Bapa yang baik. Dia mengenal isi hati saya, merasakan yang saya rasakan, dan Dia menerima saya apa-adanya, mengampuni setiap kesalahan saya.
Hidup saya diubahkan. Saya yang tadinya mengasihani diri saya sendiri, sekarang saya tahu, bahwa hidup saya berharga. Saya yang tadinya minder, menjadi seseorang yang percaya diri, sebab saya tahu bahwa Tuhan mengasihi saya. Saya yang tadinya gemuk dan jelek, menjadi merasa memiliki wajah yang bercahaya sebab ada sukacita Tuhan dalam hidup saya. Saya yang tadinya selalu merasa menjadi yang nomor dua, sekarang tahu bahwa di dalam Tuhan saya menjadi lebih dari pemenang.
Tuhan Yesus mengubah hidup saya. Dan sekarang, lewat hidup saya, saya bisa membagikan kasih Tuhan yang saya rasakan, menyemangati orang lain yang mungkin sekarang merasakan apa yang pernah saya rasakan, dipulihkan untuk memulihkan orang lain. Saya punya banyak teman, punya komunitas yang hebat, gereja dimana saya bisa melayani Tuhan. Saya bisa mengekspresikan kasih saya ke orang tua dan keluarga saya. Saya tidak mengasihani diri saya lagi, tapi saya bersyukur akan setiap hal yang Tuhan kerjakan dalam hidup saya.
Gambar diri saya dipulihkan, impian saya dibangkitkan kembali, hidup saya dikembalikan ke jalur yang benar.
Tanpa Tuhan dalam hidup saya, mungkin saya tetap menjadi seorang pria minder jelek dan gemuk yang kesepian!
Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Kasih Tuhan adalah kasih Bapa, dan Dia adalah Bapa yang baik. Dia mengenal isi hati saya, merasakan yang saya rasakan, dan Dia menerima saya apa-adanya, mengampuni setiap kesalahan saya.
Hidup saya diubahkan. Saya yang tadinya mengasihani diri saya sendiri, sekarang saya tahu, bahwa hidup saya berharga. Saya yang tadinya minder, menjadi seseorang yang percaya diri, sebab saya tahu bahwa Tuhan mengasihi saya. Saya yang tadinya gemuk dan jelek, menjadi merasa memiliki wajah yang bercahaya sebab ada sukacita Tuhan dalam hidup saya. Saya yang tadinya selalu merasa menjadi yang nomor dua, sekarang tahu bahwa di dalam Tuhan saya menjadi lebih dari pemenang.
Tuhan Yesus mengubah hidup saya. Dan sekarang, lewat hidup saya, saya bisa membagikan kasih Tuhan yang saya rasakan, menyemangati orang lain yang mungkin sekarang merasakan apa yang pernah saya rasakan, dipulihkan untuk memulihkan orang lain. Saya punya banyak teman, punya komunitas yang hebat, gereja dimana saya bisa melayani Tuhan. Saya bisa mengekspresikan kasih saya ke orang tua dan keluarga saya. Saya tidak mengasihani diri saya lagi, tapi saya bersyukur akan setiap hal yang Tuhan kerjakan dalam hidup saya.
Gambar diri saya dipulihkan, impian saya dibangkitkan kembali, hidup saya dikembalikan ke jalur yang benar.
Tanpa Tuhan dalam hidup saya, mungkin saya tetap menjadi seorang pria minder jelek dan gemuk yang kesepian!
Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Dan semua itu hanyalah awal dalam hidup saya yang indah bersama Tuhan. Apapun kondisi anda saat ini, jangan menyerah, datang pada Tuhan, Dia sanggup mengubah hidup anda, mengangkat hidup anda, dari seorang nomor dua, bahkan seorang pecundang, menjadi seorang pemenang!
1 comment:
bagus ko, God be lifted up! keep humble ko, GBU
Post a Comment